Air Zamzam

Air Zamzam

Riwayat Air Zamzam

Menurut riwayat, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar setelah berlari-lari bolak-balik antara bukit Shafa dengan bukit Marwah, atas petunjuk Malaikat Jibril, tatkala Nabi Ismail, putera Hajar, mengalami kehausan di tengah padang pasir, sedangkan persediaan air tidak ada kemuliaan lewat air Zamzam melalui perintah Allah Ta’ala. Maka Allah mengutus Malaikat Jibril. Sesaat setelah Jibril menghentak kaki – yang kemudian menjadi tempat Zamzam itu, ibunda Nabi Ismail menampung air yang mengalir dengan menggali tanah di sekitar keluar airnya itu agar air itu tak hilang ketika dia ambil kantong minumnya.
Rasulullah melanjutkan, “Andai ibu Ismail tidak menampung air itu, tentu sekarag sumur Zamzam sudah jadi mata air yang mengalir.” Jibril kemudian menceritakan bahwa lokasi itu kelak adalah Baitullah yang akan dibangun Ibrahim AS dan Ismail AS. Peristiwa itu terjadi 1910 SM, 2572 tahun sebelum kelahiran Rasulullah, atau sekitar 4000 tahun yang lalu.

Letak dan ciri-ciri Air Zamzam

Sumur Zamzam terletak 11 meter dari Ka’bah. Menurut salah satu keterangan, ia dapat menyedot air sebanyak 11-18,5 liter per detik, sehingga dapat menghasilkan 660 liter air permenit dan 39.600 liter per jamnya. Dari mata air ini terdapat beberapa celah, di antaranya ada celah ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 cm, dengan tinggi 30 cm yang juga menghasilkan air sangat banyak. Beberapa celah mengarah kepada Shafa dan Marwa, serta ada yang mengarah pula ke arah pengeras suara dengan panjang 70 cm dan tinggi 30 cm. Dahulu, di atas sumur Zamzam ada bangunan dengan luas 8 m × 10,7 m = 88.8 m2. Tapi bangunan ini ditiadakan untuk meluaskan tempat tawaf, sehingga ruang minumnya dipindahkan ke ruang bawah tanah di bawah tempat tawaf, dengan 23 anak tangga yang dilengkapi penyejuk udara. Tempat masuk ruang minumnya terpisah antara laki-laki dan perempuan. Di situ, terdapat 350 keran air minum, yaitu 220 ada di sisi ruang laki-laki dan 130 di sisi ruang perempuan. Sumur Zamzam yang telah dipagari dengan kaca tebal itu dapat dilihat dari ruangan laki-laki . Informasi teknis Sumur zamzam digali dengan tangan. Kedalaman sumur zamzam adalah sekitar 30 m (98 ft) dan diameternya sekitar 1,08 hingga 2,66 m (3 ft 7 in hingga 8 ft 9 in). Awalnya air dari sumur diambil menggunakan selang dan ember, tapi sekarang sumur itu berada di dalam ruang bawah tanah yang dapat dilihat dari balik panel kaca (pengunjung tidak diizinkan untuk memasuki ruangan ini). Pompa eletronik memompa zamzam; zamzam yang dipompa tersebut tersedia di seluruh penjuru Masjidil Haram melalui pancuran air Secara hidrogeologi, sumur ini berada di Wadi Ibrahim. Bagian atas sumur ini terletak di lembah aluvium yang berpasir, yang dilapisi dengan batu bata, kecuali pada bagian puncak (3 ft) yang memiliki “kerah” beton. Bagian bawah berada di batuan dasar. Di antara aluvium dan batuan dasar terdapat sebuah bagian berukuran 1⁄2-meter (1 ft 8 in) yang terbuat dari batuan lapuk berpori, dilapisi dengan batu, dan inilah bagian yang menyediakan air utama masuk ke dalam sumur. Air di dalam sumur berasal dari serapan air hujan di Wadi Ibrahim Survei Geologi Arab Saudi memiliki Pusat Penelitian dan Studi Zamzam yang menganalisis sifat teknis sumur ini dengan rinci. Tingkatan air dipantau oleh hidrograf, menganalisis sifat teknis sumur secara rinci. Tingkat air dipantau oleh hidrograf, yang akhir-akhir ini telah berubah menjadi sistem pemantauan digital yang memantau tingkat air, konduktivitas listrik, pH, Eh, dan suhu. Semua informasi ini terus-menerus diperbarui, yang mana informasi ini tersedia lewat Internet. Sumur lainnya di seluruh lembah juga telah dibangun, beberapa sumur dengan perekam digital, untuk memantau respons dari sistem akuifer lokal. Air zamzam tidak berwarna dan tidak berbau, namun memiliki rasa yang berbeda, dengan pH 7,5–7,7; yang menunjukkaan bahwa air zamzam merupakan larutan basa sampai batas tertentu.
Konsentrasi mineral seperti yang dilaporkan peneliti di Universitas Raja Saud
mineral konsentrasi
mg/L oz/cu in
Natrium 133 7,7×10−5
Kalsium 96 5,5×10−5
Magnesium 38,88 2,247×10−5
Kalium 43,3 2,50×10−5
Bikarbonat 195,4 0,0001129
Klorida 163,3 9,44×10−5
Fluorida 0,72 4,2×10−7
Nitrat 124,8 7,21×10−5
Sulfat 124,0 7,17×10−5
Padatan terlarut total 835 0,000483

Keistimewaan Air Zamzam

Dalam satu riwayat, dikatakan bahwa air Zamzam inilah yang dipakai untuk mencuci hati nabi. Dikatakan, selekas menyeberang sirath, manusia akan minum air Zamzam dan keringat mereka jadi lebih harum daripada kesturi. Di dalam dada mereka, tiada lagi kegelisahan, pengkhianatan, kedengkian, dan kebencian. Lantas, merekapun masuk surga. Asy-Syaukani Rahimahullah menafsirkan makna sabda Rasulullah tentang ‘air Zamzam itu tergantung tujuan orang yang meminumnya’ itu merupakan dalil bahwa air Zamzam akan mendatangkan berbagai macam manfaat sesuai tujuan yang diinginkan orang yang meminumnya, baik yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat duniawi dan ukhrawi. Al-Munawi dalam “Faidh al-Qadir” menyebutkan bahwa banyak ulama yang meminum air Zamzam dengan tujuan mereka, dan kemudian mereka pun mendapatkannya. Siapapun yang meminumnya dengan ikhlas, maka mereka akan mendapat pertolongan. Ummul-Mu’minin Aisyah R.ha diriwayatkan biasanya juga membawa air Zamzam ini sebagai oleh-oleh tiap kali mengunjungi Makkah.

Nama-nama lain dan Faidah-faidah Zamzam

ini juga dikenal dalam nama-nama Arab berikut ini: • Syaba’ah, artinya mengenyangkan. Setiap orang yang meminum ini pasti akan merasa kenyang. • Murwiyah, artinya penyegar. Air ini sungguh menghilangkan dahaga bagi yang meminumnya. • ‘Afiyah, artinya sehat. Air Zamzam memang dikenal dapat menolak penyakit. • Nafi’ah, artinya bermanfaat. Air Zamzam dikenal sangat bermanfaat, seperti menguatkan hati, atau menghilangkan ketakutan. • Maimunah, artinya berkah. Berkah air ini sudah sangat dirasakan banyak orang. • Barrah, artinya memiliki kebaikan. Air Zamzam ini sangat baik bagi yang meminumnya untuk memeroleh keberkahan. • Madhmunah, artinya bagus. Karena, indahnya air Zamzam ini, maka Allah Melarang suatu kaum dari bangsa Arab yang tinggal di sekitar sumur ini untuk bermaksiat. • Kafiyah, artinya mencukupi. Orang yang meminum ini akan merasa cukup atau puas saja. • Syifa’ saqamin, artinya menyembuhkan penyakit. Karena air ini dapat dijadikan obat penyakit bagi yang meminumnya. • Mu’zhibah, artinya mencegah rasa dahaga. Rasanya antara manis atau tawar. Karena sifat inilah, air Zamzam punya fadhilah/keutamaan seperti ini. Hanya saja, setelah dibawa pulang ke Indonesia, rasanya sedikit berubah. • Tha’amu Tha’min, artinya mengenyangkan. Orang yang meminum air Zamzam akan merasa kenyang. • Hazmatu Jibril, artinya injakan tumit Malaikat Jibril. Sesuai dengan asal mulanya air Zamzam. • Maghfurah, artinya pengampunan. Orang yang minum air Zamzam, akan diampunkan dosanya. Nama-nama yang berikut ini, didapati semua dari hadits-hadits hasan dan sahih. Ibnul-Qayyim rahimahullahu ‘alaih berkata, “Aku dan selain diriku telah megalami perkara yang ajaib tatkala berobat dengan air Zamzam. Dengan izin Allah, aku telah sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan seseorang yang telah menjadikan air Zamzam sebagai makanan selama beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima’, berpuasa, dan melaksanakan tawaf.” Ibnul Qayyim melanjutkan, “Ketika berada di Mekkah, aku mengalami sakit dan tidak ada tabib dan obat (yang dapat menyembuhkannya). Akupun mengobatinya dengan meminum air Zamzam dan membacakan atasnya berulangkali (dengan al Fatihah), kemudian aku meminumnya. Aku mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil manfaat darinya.” Sumber : wikipedia.org

Tinggalkan Balasan